Growth Spurt – Di tahun pertama, proses pertumbuhan bayi biasanya berlangsung cukup pesat. Pertumbuhan dan perkembangan bayi yang cepat ini disebut dengan istilah growth spurt. Pada fase ini, Moms akan merasakan pertumbuhan bayi yang lebih intens dibandingkan dengan waktu lainnya.
Growth spurt pada bayi biasanya terjadi dengan frekuensi relatif yang dialami setiap beberapa minggu atau bulan di tahun pertama kelahiran. Namun, perbedaan periode ini tentu berbeda antara satu bayi dengan bayi lainnya.
Pertumbuhan bayi di tahun pertama bukan hanya tentang perubahan ukuran tubuh, tetapi juga perkembangan bayi secara keseluruhan. Dalam fase ini, bayi tengah mempelajari banyak hal baru. Ada beberapa hal yang menjadi tanda bayi tengah mengalami fase growth spurt.
Untuk mengetahuinya, berikut ini beberapa tanda-tanda si kecil tengah mengalami fase growth spurt.
Kenali Tanda-tanda Bayi Mengalami Fase Growth Spurt
Lebih Rewel dari Biasanya
Bayi yang tengah mengalami fase growth spurt pada umumnya akan lebih rewel daripada biasanya. Misalnya saja, bayi akan susah bahkan tidak mau lepas dari gendongan Moms dan menangis saat dibaringkan.
Fase ini dapat ditandai dengan sifat bayi yang rewel, karena adanya nyeri saat masa pertumbuhan. Oleh karena itu, jika bayi lebih rewel dari biasanya dan tidak sedang mengalami sakit, maka ini bisa jadi pertanda bahwa bayi sedang berada dalam fase growth spurt.
Keadaan ini akan berlalu seiring dengan masa growth spurt yang mereda. Dengan begitu, Moms tidak perlu terlalu kawatir, karena bayi akan tenang kembali setelah melewati fase growth spurtnya.
Terus Merasa Lapar
Saat mengalami fase ini, bayi akan mudah merasa lapar dan ingin menyusu sepanjang waktu. Jika biasanya bayi menyusu sekitar 8 kali sehari, bayi bisa menyusu hingga 12 bahkan 14 kali sehari saat berada dalam fase growth spurt.
Hal ini disebabkan oleh metabolisme bayi yang berkembang dengan cepat sehingga si kecil membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak. Untuk memaksimalkan kebutuhan nutrisi tersebut, Moms bisa mengonsumsi makanan sehat untuk memproduksi ASI yang lebih berkualitas.
Moms juga bisa memberikan susu formula yang tepat dan mengandung nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
Pola Tidur yang Berubah
Moms mungkin akan menyadari pola tidur yang berubah saat bayi mengalami fase growth spurt. BIasanya bayi akan tidur sekitar 4 jam lebih lama daripada biasanya. Beberapa bayi juga mengalami kondisi terjaga di malam hari.
Moms perlu memperhatikan durasi tidur si kecil saat mengalami fase ini. Usahakan jam tidurnya tidak terlalu sedikit dari jumlah jam tidur yang dibutuhkan bayi. Hal ini untuk menghindari produksi hormon pertumbuhan yang berkurang akibat jam tidur yang kurang.
Itulah beberapa tanda bayi yang sedang mengalami growth spurt. Biasanya, fase ini terjadi pada bayi di usia 1 sampai 3 minggu, 6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan. Beberapa bayi mungkin juga tidak selalu menampakkan gejala dari growth spurt.
Selama bayi masih menunjukkan kondisi yang normal dan perkembangannya sesuai dengan grafik pertumbuhan normal, Moms tidak perlu terlalu khawatir. Nah, saat bayi mengalami growth spurt, Moms juga bisa melakukan penanganan yang tepat.
Misalnya saja, Moms bisa menyusui bayi dengan lebih sering agar bayi mendapatkan nutrisi dan energi saat berada di fase growth spurt. Penuhi juga kebutuhan nutrisi dengan makanan MPASI yang bernutrisi saat bayi sudah bisa mulai makan makanan padat.
Selain itu, pastikan juga untuk membantu si kecil tidur dengan lebih nyaman dan berikan kasih sayang yang ekstra agar si kecil merasa tenang dan dapat tumbuh dengan baik. Jika si kecil mengalami gejala penyakit seperti demam, ruam, dan dehidrasi, Moms dapat merujuk ke dokter segera ya Moms.
Dapatkan informasi lainnya seputar kehamilan dan kesehatan pada website Bestmom.id yang menyediakan info kehamilan & parenting terlengkap untuk millennial moms. Semoga si kecil dapat melewati fase growth spurt dengan baik Moms! (FIY)