5 Tips Mengelola Keuangan Keluarga di Masa Pandemi

image

Bestmom.id, TangerangTelah kita lewati 6 bulan masa pandemi COVID-19 dan banyak hal yang berubah selama itu pula. Anda dan keluarga dituntut untuk pandai beradaptasi apalagi jika sumber penghasilan keluarga terhambat. Untuk itu, kemampuan mengelola keuangan di masa pandemi ini menjadi sangat krusial untuk kelangsungan kehidupan keluarga.

Banyak cara yang bisa Anda ambil untuk mengelola keuangan keluarga di masa pandemi. Mulai dari mengurangi jumlah pengeluaran hingga mengalihkan aset berisiko ke aset yang lebih aman. Namun, seberapa efektifkah metode yang Anda pakai untuk mengelola keuangan keluarga di masa pandemi ini? Bestmom.id merangkum beberapa tips yang paling efektif untuk mengelola keuangan keluarga di masa pandemi. Mungkin saja tips ini dapat Anda gunakan sebagai bahan referensi dalam mengelola keuangan di masa pandemi. Apa saja tipsnya? Simak bersama.

baca juga: Pentingnya BPJS Kesehatan untuk Bayi Anda

Periksa Ulang Kondisi Finansial

Memeriksa ulang kondisi finansial memang menjadi kata kunci yang pertama kali harus Anda lakukan. Kondisi finansial akan mempengaruhi cara Anda mengelola keuangan ke depannya. Untuk itu, tidak ada kata terlambat untuk mengetahui kondisi finansial keluarga. Buatlah rincian pemasukan dan pengeluaran secara harian, lalu direkap secara bulanan. Dalam hal ini, Anda harus konsisten dalam mencatat setiap pemasukan, tabungan, asset, pengeluaran, dan hutang yang dimiliki. Jika Anda termasuk pasangan muda dengan kondisi finansial yang baik, Anda bisa Menyusun ulan prioritas dan budget pengeluaran keluarga.

Susun Ulang Budget dan Prioritas Keuangan

Setelah Anda mengetahui dengan pasti kondisi finansial keluarga, tidak akan sulit untuk menyusun ulang perencanaan keluarga. Ingatlah selama masa pandemi COVID-19 ini, kondisi ekonomi secara global sedang tidak pasti sehingga resiko yang dihadapi untuk kehilangan pendapatn lebih besar dari sebelumnya. Oleh karena itu, penyusunan budget keuangan dapat dilakukan dengan penyesuaian terhadap besaran pendapatan selama pandemi ini. Susunlah prioritas pengeluaran dari yang paling penting seperti anggaran cicilan rumah KPR, cicilan kendaraan, anggaran belanja harian, hingga yang paling sedikit prioritasnya seperti anggaran berlibur. Anda dapat mengurangi daftar pengeluaran sesuai dengan skala prioritas tersebut dan mengatur ulang besaran pengeluarannya. Setelah didapatkan rancangan ulang belanja keluarga, Anda dapat melihat berapa sisa dari pendapatan keluarga dan mengalokasikannya sebagai dana darurat seberapapun besarnya sisa pendapatan yang dimiliki.

Batasi Pengeluaran Konsumtif

Pengeluaran konsumtif adalah pengeluaran yang timbul dari kegiatan konsumsi seperti baju, make up, sepatu dan lain sebagainya. Di rencana keuangan yang Anda buat, batasilah pengeluaran konsumtif yang tidak urgen. Namun, Anda harus mengoptimasikan pengeluaran untuk kebutuhan pokok seperti makanan sehari hari, tagihan listrik, air, dan lain sebagainya. Jika Anda memiliki investasi dan menghasilkan passive income darinya, simpanlah hasil investasi tersebut untuk keperluan yang benar-benar penting. Untuk itu, Anda memerlukan anggaran dana darurat yang harus dialokasikan di mulai saat ini.

Dana Darurat

Ingatlah di tengah ketidakstabilan kondisi ekonomi, dana darurat merupakan poin paling penting yang bisa Anda andalkan jika suatu saat keluarga menghadapi kondisi darurat. Untuk itu, buatlah simpanan terpisah untuk keperluan dana darurat ini di luar tabungan keluarga. Dana darurat bisa menjadi penolong ketika keadaan mendesak terjadi seperti terkena penyakit, terkena PHK, dan berbagai kondisi darurat akibat pandemi lainnya. Hal ini juga akan membuat Anda terhindar dari lilitan hutang. Idealnya, dana darurat harus berkisar sekitar 10 hingga 12 kali besaran pengeluaran Anda setiap bulannya, untuk itu Anda dapat mengumpulkannya dari sekarang dengan menyisihkan pendatan bulanan atau dengan mencari sumber pendapatan lainnya.

Proaktif

Jumlah pengeluaran per bulan yang berkurang akibat perencanaan ulang keuangan keluarga dapat diatasi dengan menjadi pribadi yang lebih proaktif. Anda harus pandai membandingkan harga dari berbagai vendor untuk menemukan harga yang paling kompetitif. Misalkan jika Anda terbiasa belanja kebutuhan pokok di supermarket, maka Anda dapat memilih alternatif lain yang lebih murah dengan mengalihkan belanja ke pasar tradisional agar Anda mampu melakukan penawaran pada berbagai barang kebutuhan pokok. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena Anda harus benar-benar menghemat pengeluaran seefektif mungkin. (ADR).

Bagikan Artikel ini:

Bestmom.id

Bestmom.id merupakan portal media online yang menyajikan informasi parenting, meliputi kehamilan, kelahiran, bayi & balita, keluarga dan kesuburan

Nata Connexindo

Nata Connexindo adalah Konsultan & Partner Digital Marketing dengan paket digital lengkap. NATA menjadi solusi untuk kebutuhan digital berbagai bisnis

Newsletter

Hubungi kami sekarang juga dan dapatkan informasi terupdate dan terhits seputar parenting!

Babysitter logo