Begini Cara Rawat Anak yang Terlahir Prematur

image

Bestmom.id, Tangerang – Berbeda dengan bayi yang terlahir normal, bayi prematur memerlukan usaha dan perhatian lebih dalam merawatnya. Sebab, bayi prematur lahir dengan organ tubuh yang belum matang karena lahir lebih cepat dari seharusnya.

Keadaan tersebut membuat organ tubuh bayi prematur belum befungsi secara optimal sehingg bayi prematur memerlukan perawatan khusus di rumah sakit sebelum diperbolehkan untuk dirawat di rumah.

Bayi prematur dikatakan aman untuk dibawa pulang Ketika ia sudah bisa meminum ASI atau susu formula secara langsung. Selain itu, ciri lain yang mengindikasikan bayi prematur bisa dirawat di rumah adalah berat badannya naik dan juga suhu tubuhnya tetap aman dan stabil.

Lantas, bagaimana perawatan bayi prematur pasca keluar dari rumah sakit? Amankah kita merawatnya di rumah?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap kita jumpai Ketika dihadapkan dengan kasus anak terlahir secara prematur. Namun, hal perlu diperhatikan dari bayi prematur adalah kebutuhan nutrisinya. Biasanya, bayi yang terlahir secara prematur membutuhkan lebih banyak nutrisi agar bisa tumbuh sehat seperti bayi sehat pada umumnya.

Jika dibandingkan dengan anak yang terlahir cukup bulan, bayi prematur memiliki pertumbuhan yang lebih lama hingga kurang lebih dua tahun.

Selain itu, bayi prematur juga memiliki risiko lebih besar dan rentan terhadap penyakit, di antaranya seperti, masalah pernapasan, masalah saat menelan ASI, apnea tidur, hingga risiko terkena infeksi.

Namun dengan penanganan yang tepat, bayi premature dapat tumbuh sehat layaknya anak yang terlahir cukup bulan. Berikut Langkah-langkah merawat bayi prematur:

1.       Menerapkan Gaya Kangguru

Mungkin hal ini terdengar sedikit aneh, namun menerapkan gaya kangguru bisa menambah kehangatan si kecil. Gaya kangguru merupakan sebuah metode menggendong bayi dengan memasukannya ke dalam baju atau kain gendong.

Tujuan dari gaya kangguru ini agar kulit sang ibu dan bayi bersentuhan secara langsung. Dengan sentuhan kulit ini, maka si kecil akan mengenal aroma tubuh, sentuhan, serta irama napas dan detak jantung ibu.

2.       Perhatikan Jadwal Makan

Byi prematur perlu disusui sebanyak 8-10 kali sehari. Hindari jeda waktu dalam menyusui si kecil lebih dari empat jam guna mencegah bayi kekeruangan cairan atau dehidrasi. Indicator penting yang menyatakan bayi telah cukup cairan yaitu buang air kecil sebanyak 6-8 kali sehari.

Jika bayi mengalami gumoh, jangan panik. Karena hal tersebut normal selama berat bayi tidak menurun. Jika intensitas bayi gumoh cukup tinggi dan mengurangi berat badannya, maka segera periksa ke dokter.

3.       Perhatikan Posisi Tidur

Pastikan bayi tidur dengan posisi telentang, tidak miring atau tengkurap. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) yang kerap terjadi pada bayi prematur.

Agar bayi bisa tidur dengan nyaman, pastikan Kasur dalam keadaan empuk serta jangan menggunakan bantal.

4.       Jauhkan dari Orang Sakit

Bayi prematur cenderung lebih rentan terhadap kuman dan bakteri penyebab penyakit menular, seperti flu atau batuk. Oleh sebab itu, jauhkan bayi dari orang sakit serta membatasi interaksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Selain itu, jauhkan tempat-tempat umum yang ramai pengunjung, seperti mall atau wisata. Sebab paparan polusi seperti asap rokok wajib untuk dihindari.

5.       Jangan Lewatkan Imunisasi

Imunisasi sangat penting bagi bayi prematur guna menangkal serangan penyakit serius. Oleh karena itu, jangan pernah sesekali melewatkan jadwal imunisasi bagi bayi prematur. (MDA)

Bagikan Artikel ini:

Bestmom.id

Bestmom.id merupakan portal media online yang menyajikan informasi parenting, meliputi kehamilan, kelahiran, bayi & balita, keluarga dan kesuburan

Nata Connexindo

Nata Connexindo adalah Konsultan & Partner Digital Marketing dengan paket digital lengkap. NATA menjadi solusi untuk kebutuhan digital berbagai bisnis

Newsletter

Hubungi kami sekarang juga dan dapatkan informasi terupdate dan terhits seputar parenting!

Babysitter logo