Bestmom.id, Tangerang - Saat Anda sekeluarga pergi travelling keluar negeri, tubuh pasti akan merasakan respon atau hal kaget karna perbedaan waktu. Nah, bagaimana cara mengatasi 'jetlag' tersebut, khususnya pada anak?

Jetla merupkan sebuah kondisi dimana tubuh merasakan berbagai macam reaksi karena Anda sedang bepergian. Penyebab dari jetlag ini banyak sekali macamnya, seperti tubuh yang memang kurang fit, kondisi tempat tujuan yang tidak cocok dengan tubuh Anda, hingga perbedaan zona waktu. Untuk hal terakhir, itu merupakan penyebab paling umum dari jetlag yang sering dirasakan oleh semua orang.

Travelling di dalam negeri mungkin tidak terlalu mencolok perbedaan nya, beda lagi jika Anda sudah bepergian keluar negeri dimana zona waktu bisa berubah. Seperti contoh, jika Anda bepergian ke Amerika seperti San Fransisco, makan perbedaan waktunya bisa 12 jam lebih. Karena perbedaan waktu inilah jam tidur, istirahat dan makan Anda akan berbeda dari pada umumnya. Perjelanan lintas benua memang melelahkan, Anda sebagai orang dewasa bisa mengatasinya dengan baik, namun apa jadinya jika jetlag tersebut terjadi pada anak Anda?

Bukan hanya orang tua, namun gejala jetlag juga bisa dirasakan oleh si keci, mulai dari pusing, mual, mengantuk, lesu, sakit kepala dan lainnya. Jika tidak diatasi dengan baik, maka efek samping dari jetlag tersebut bisa berbahaya dan juga membuat mood si kecil menjadi kacau. Alih-alin untuk liburan, maah menjadi agenda rawat inap di rumah sakit terdekat. Tentu tidak lucu, bukan?

Nah, untuk mengatasinya sebenarnya cukup mudah, yang pertama Anda bisa memberikan ia minum yang banyak agar tidak dehidrasi. Ajak juga ia untuk menggerakan tubuhnya secara aktif dan tidak sepenuhnya berada di kursi dengan gadget ditangannya. Setibanya di tujuan, segera sesuaikan jamnya dan langsung ajak ia untuk makan dan istirahat. Biasakan juga untuk merasakan sinar matahari agar merangsang imunitasnya dan tubuhpun tidak merasa sakit karena terlalu lama di pesawat. Namun, hal-hal tersebut juga harus disesuaikan dengan kondisi si kecil, apabila ia merasa tidak nyaman dan menolaknya, jangan dipaksakan. Selalu sentuh sisi sensitif dan kenyamanan nya agar anak bisa beradaptas dengan lingkungan sekitarnya. (TD)