Waspada! Ini Dia Penyebab Janin dapat Meninggal di dalam Kandungan

image

Bestmom.id, Tangerang - Setiap ibu hamil pasti mengharapkan kandungannya selalu sehat dan baik-baik saja sampai persalinan tiba. Namun masalah kehamilan akan selalu terjadi, salah satunya adalah kondisi janin meninggal di dalam kandungan atau stillbirth.

Stillbirth adalah kondisi di mana janin meninggal dalam kandungan setelah kehamilan berusia di atas 28 minggu. Pada beberapa kasus, ada juga bayi yang meninggal pada saat proses persalinan berlangsung. Sampai saat ini belum di etahui secara pasti apa penyebab bayi meninggal dalam kandungan. Namun, ada beberapa faktor yang kemungkinan dapat meningkatkan risiko terjadinya stillbirth, antara lain:

  1. Infeksi, jenis infeksi yang paling sering menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan adalah infeksi bakteri. Hal ini dapat terjadi ketika ibu hamil terinfeksi bakter dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Bakteri tersebut dapat menyebar dari vagina ke rahim yang kemudian akan menginfeksi bayi dan menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan.
  2. Gangguan plasenta, sebagian kasus bayi meninggal dalam kandungan terjadi karena plasenta yang tidak dapat bekerja dengan baik. plasenta merupakan organ yang menyalurkan nutrisi dan oksigen dari ibu ke bayi dalam kandungan.
  3. Gangguan kromosom, bisa menyebabkan cacat lahir dengan struktur tubuh bayi yang tidak normal atau mengalami cacat berat. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stillbirth. Selain gangguan kromosom, cacat lahir juga bisa disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetic.
  4. Bayi terlilit tali pusar, kondisi ini dapat menghambat aliran oksigen ke bayi sehingga bisa menyebabkan risiko bayi meninggal dalam kandungan.

Ada beberapa cara yang dapat mencegah bayi meninggal dalam kandungan, yaitu dengan mengubah pola hidup Anda menjadi lebih sehat, seperti rajin mengkonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang. Terbebas dari asap rokok dan minuman beralkohol. Pastikan Anda memiliki berat badan ideal sebelum merencanakan kehamilan.

Perhatikan terus gerakan bayi dalam kandungan, yang biasanya mulai dirasakan pada minggu ke-26 hingga ke-28 masa kehamilan, pantau terus pergerakan bayi untuk mengetahui ritmenya sehingga bisa mendeteksi jika bayi tiba-tiba tidak bergerak aktif seperti biasanya. Jangan lupa untuk selalu rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan dan beritahu segala keluhan yang Anda alami selama kehamilan, agar dokter dapat membantu memberikan perawatan yang aman dan tepat.(AN)

Bagikan Artikel ini:

Bestmom.id

Bestmom.id merupakan portal media online yang menyajikan informasi parenting, meliputi kehamilan, kelahiran, bayi & balita, keluarga dan kesuburan

Nata Connexindo

Nata Connexindo adalah Konsultan & Partner Digital Marketing dengan paket digital lengkap. NATA menjadi solusi untuk kebutuhan digital berbagai bisnis

Newsletter

Hubungi kami sekarang juga dan dapatkan informasi terupdate dan terhits seputar parenting!

Babysitter logo