Bestmom.id – Tengerang, Sebagian orang memilih persalinan dengan metode Caesar daripada dengan
metode konvensional. Padahal dengan metode Caesar lebih banyak risiko yang
ditanggung oleh Anda. Namun metode persalinan Caesar sering direkomendasikan
oleh dokter ataupun bidan kepercayaan. Memang, metode persalinan Caesar banyak
dipilih apabila terdapat kondisi tertentu yang mengancam Anda atau calon buah hati
Anda.
Sebelum memutuskan metode persalinan,
sebaiknya Anda mengetahui dengan baik risiko yang akan dihadapi dalam pilihan
metode persalinan. Selain itu juga, kondisi apa saja yang menjadikan
persalinan Caesar dianjurkan.
Baca juga: Ini Cara Mempercepat Proses Melahirkan yang Perlu Diketahui
Banyak risiko yang Anda hadapi ketika
memutuskan untuk melakukan Caesar. Mari simak bersama-sama.
Risiko infeksi yang lebih besar dari persalinan normal
Dengan prosedur operasi persalinan Caesar,
Anda akan menanggung risiko infeksi luka sayatan bekas operasi. Infeksi terjadi
karena luka bekas operasi tidak terjaga dengan baik sehingga menyebabkan
benda-benda asing baik organik seperti kuman maupun non organik seperti debu
berpeluang besar mengotori luka bekas operasi. Penanganan yang kurang tepat
juga akan memperbesar risiko infeksi, sehingga perhatian Anda harus benar-benar tercurah pada menjaga kebersihan luka bekas operasi.
Risiko bekuan darah (trombosis) pada pembuluh
darah vena
Salah satu risiko fatal yang akan Anda hadapi
dalam persalinan Caesar adalah potensi terjadinya pembekuan darah. Pembekuan
darah sebenarnya adalah mekanisme penyembuhan luka oleh tubuh, namun
dalam kondisi tidak normal bekuan darah dapat masuk kedalam pembuluh darah vena. Hal tersebut dapat menyebabkan penyumbatan yang selanjutnya mengakibatkan deep vein thrombosis.
Pada kondisi pasca persalinan Caesar, deep vein thrombosis dapat terjadi
pada pembuluh tungkai sehingga Anda akan merasakan nyeri pada kaki, kulit kemerahan
disekitar kaki, dan kaki terasa hangat. Jika kondisi terus berlanjut, risiko serangan jantung mengintai Anda.
Rasa sakit yang berlangsung lebih lama
daripada persalinan normal
Persalinan Caesar membutuhkan waktu pemulihan lebih lama daripada persalinan normal. Rasa sakit pasca persalinan juga
akan lebih lama Anda rasakan. Oleh karena
itu, sebelum melakukan operasi Caesar Anda haru memastikan kesiapan kondisi
fisik agar mampu recovery dengan baik.
Namun terkadang pilihan persalinan Caesar tak
dapat dihindari jika Anda dan calon buah hati mengalami beberapa hal ini. Beberapa
kondisi yang mewajibkan Anda untuk melakukan persalinan Caesar adalah sebagi
berikut.
Posisi buah hati Anda tidak normal
Posisi sungsang akan menyebabkan risiko besar
bagi buah hati Anda. Oleh karena itu, untuk menghindari terjadinya kecacatan
akibat proses persalinan, biasanya persalinan Caesar menjadi alternatif yang
lebih aman bagi buah hati Anda.
Kondisi porlaps tali pusar
Kondisi yang termasuk darurat ini
adalah kondisi dimana tali pusar masuk melalui servik sebelum bayi lahir. Hal
ini mengakibatkan aliran darah ke janin terganggu sehingga membahayakan kondisi
calon buah hati Anda. Meskipun kondisi ini jarang terjadi, namun Anda harus
tetap berhati-hati dan sering berkonsultasi dengan dokter kepercayaan.
Bayi tertahan selama lebih dari 14 jam, atau
partus lama
Sering didapati persalinan normal yang tidak
kunjung terjadi. Dalam kondisi persalinan normal yang tidak terjadi selama
lebih dari 14 jam sehingga mengakibatkan bahaya bagi Anda dan calon buah hati, maka persalinan Caesar harus segera dilakukan.
Demikianlah, beberapa hal yang harus Anda
ketahui sebelum memutuskan metode persalinan. Oleh karena itu, tetap jaga
kesehatan Anda dan calon buah hati selama masa kehamilan. (ADR)