Ingin Program Bayi Tabung? Kenali Proses dan Resikonya.

image

Bestmom.id, Tangerang – Moms, memiliki keturunan yang sehat adalah idaman semua orang tua. Bisa meneruskan generasi dan membesarkan buah hati bersama-sama memang impian semua pasangan suami istri. Namun tidak semua orang seberuntung itu. Banyak pasangan di dunia ini yang belum dianugerahi keturunan. Ada juga yang kemudian bisa hamil dan melahirkan, tapi dalam jangka waktu yang cukup lama.

Ada banyak penyebab yang  bisa memeicu terjadinya ketidakberhasilan pembuahan sel sperma ke sel telur. Bisa dikarenakan kondisi kesehatan, hormon, atau penyebab yang lainnya. Oleh karena itu, kita harus bisa bersyukur jika masih dianugerahi anak. Cinntai anak sepenuh hati agar tumbuh menjadi individu yang baik.

Banyak cara yang dilakukan pasangan agar bisa memiliki keturunan, seperti meminum obat, hingga menjalani berbagai program yang direkomendasikan kerabat dan dokter. Salah satu program yang ditawarkan dan mulai menjadi alternatif banyak pasangan suami istri adalah program bayi tabung.

Program bayi tabung adalah salah satu alternatif yang paling banyak dibicarakan jika membahas tentang kesulitan memilliki anak. Moms, tahukah Anda ap aitu bayi tabung? Bagaimana prosedur yang dilakukan medis untuk menjalankan program bayi tabung? Apakah ada resiko dari program tersebut? Bestmom.id telah merangkum informasinya untuk Anda. Simak ulasan lengkapnya di sini.

Apa Itu Bayi Tabung?

Program bayi tabung bukanlah proses mengembangkan embrio dan janin di dalam tabung ya Moms. Bayi tabung, atau dalam istilah medis disebut dengan in Vitro Vertilization (IVF) adalah sebuah program di mana proses pembuahan sel telur dan sel sperma akan dilakukan di dalam sebuah tabung pembuahan. Setelah pembuahan berhasil dan embrio mulai tumbuh, maka embrio yang tumbuh akan dipindahkan ke dalam rahim.

Mengapa Harus Bayi Tabung?

Pada praktiknya, ada beberapa solusi lain yang bisa dilakukan oleh Anda selain memilih bayi tabung. Selain itu, untuk wanita di atas 40 tahun disarankan untuk mengatasi infertilitasnya dengan melakukan program ini. Adapun kriteria yang dianjurkan untuk menjalankan program bayi tabung adalah sebagai berikut.

1.       Kelainan gen

2.       Sedang menderita penyakit serius

3.       Adanya gangugan pada rahim atau produksi sel telur

4.       Kuantitas sperma yang rendah

5.       Sperma tidak mampu melewati cairan leher rahim

Kriteria di atas adalah alasan mengapa seseorang dianjurkan untuk melakukan pembuahan di luar rahim, yaitu dengan program bayi tabung.

Bagaimana Prosedur Bayi Tabung?

Pertama, ibu akan diperiksa kadar esterogennya untuk memastikan ovarium dalam keadaan tidur. Lalu dilakukan USG transvaginal untuk pemeriksaan berikutnya, berjaga-jaga jika ada resiko penyakit yang bisa muncul setelah bayi tabung.

Kedua, adalah stimulasi ovarium yang bertujuan untuk pemantauan obat kesuburan yag disuntikkan 1-4 kali sehari selama seminggu.

Ketiga, pematangan sel telur yang dilakukan dengan menyuntikkan Human Chorionic Gonadotropin (hCG).

Keempat, adalah proses inti, yaitu pengambilan sel telur dengan memasukkan jarum khusus ke dalam ovarium dalam kondisi dibius. Jarum ini akan menghisap folikel di dalam ovarium yang memiliki satu buah sel telur. Oosit kemudian dibawa ke laboratorium.

Kelima, sel telur dan sel sperma akan dipertemukan dengan sel sperma suami yang sudah diambil dnegan kualitas terbaik dari sampel yang diberikan.

Keenam, pembuahan yang sukses akan menghasilkan embrio yang akan dimasukkan kembali ke dalam rahim setelah 3-5 hari. Akan diberikan obat hormone progesterone untuk membantu embrio agar tumbuh dengan baik.

Resiko Bayi Tabung

Resiko yang ada dari program bayi tabung adalah faktor keberhasilan yang tidak pasti, namun bergantung pada usia, psikologi, tingkat fertilitas, dan lain-lain. Selain itu, tidak semua rumah sakit memiliki teknologi yang memadai untukmembuat proses bayi tabung ini 100% berhasil.

Pendarahan dan infeksi pada organ dalam tubuh ibu juga bisa terjadi saat pengambilan sel telur. Rasa sakit yang hebat juga bisa dirasakan ibu ketika bius habis. Beberapa kasus pada bayi tabung juga tercatat adanya keguguran, cacat fisik, BBLR, dan lain-lain. (GYS)

Bagikan Artikel ini:

Bestmom.id

Bestmom.id merupakan portal media online yang menyajikan informasi parenting, meliputi kehamilan, kelahiran, bayi & balita, keluarga dan kesuburan

Nata Connexindo

Nata Connexindo adalah Konsultan & Partner Digital Marketing dengan paket digital lengkap. NATA menjadi solusi untuk kebutuhan digital berbagai bisnis

Newsletter

Hubungi kami sekarang juga dan dapatkan informasi terupdate dan terhits seputar parenting!

Babysitter logo